Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang gelar majelis dzikir bersama jama’ah Al-Khidmah dalam rangka Dies Natalis ke-19 STAIMA dan Haul Muassis Pesantren pada Ahad, 08 Januari 2023. Acara ini dihadiri oleh khalayak umum dan seluruh keluarga pesantren baik asatidz maupun santri, yang bertempatan langsung di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang, Jl. Cengger Ayam No 25, Kec. Lowokwaru, Kota Malang.
Acara diawali dengan dzikir dan sholawat bersama yang dipimpin langsung oleh jama’ah Al-Khidmah. Tak lupa juga para jama’ah mengirim do’a kepada muassis, asatidz, hingga wali mahasiswa yang telah lebih dulu dipanggil Allah SWT. Seluruh jama’ah yang hadir baik dari kalangan santri maupun masyarakat turut berpartisipasi, sehingga acara dapat berlangsung secara khidmat.
Setelah sambutan H. Mustofa Rozy, Gus Abdul Hakim Hidayat, S. E, selaku ketua yayasan pesantren Al-Hikam Malang juga menyampaikan rasa syukur atas partisipasi seluruh jama’ah dan kembali terjalinnya silaturrahmi antara jama’ah Al-Khidmah dan pesantren Al-Hikam, yang mana keduanya memiliki hubungan melalui pendiri.
“Alhamdulillah, silaturrahmi kembali terjalin melalui majelis ini, karena antara K.H. Ahmad Asrori dengan K.H. Hasyim sudah ada hubungan perkenalan sejak lama. Bahkan, salahsatu gedung disini, saat awal pembangunanya ada yang mendapatkan do’a dari beliau” tambah Gus Hakim.
Selain itu, ada juga mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Habib Abu Bakar bin Muhammad Al-muhdhor (Situbondo). Beliau menyampaikan terkait pentingnya berada di sekitar mu’alim dan selalu terpaut dengan kemuliaan majelis ta’lim.
“Mendekati hari akhir, jangan sampai jauh dari majelis seperti ini. karena dengan ini kita mampu dekat dengan Allah. Selalu dekat dengan para mu’alim karena berdasarkan sabsa Rosul, bahwa majelis-majelis dzikir termasuk ke dalam taman-taman surga”.
Beliau juga menyampaikan pesan dari Hadrotus syeikh K.H. Ahmad Asrori untuk selalu berta’alum kepada para wali dan memnuhi hati dengan kecintaan pada Allah dan Rosul. Adapun majelis dzikir adalah salahsatu upaya dalam mewujudkannya.
“Dalam suatu riwayat diaktakan, barangsiapa yang menjadikan buku sebagai guru. Maka setan adalah gurunya.” Tambah Habib Abu bakar Al-Mudhror.
Beliau menekankan perlu adanya seorang mursyid atau mu’alim saat hendak mempelajari ilmu, sehingga tidak bisa hanya mengandalkan buku saja, karena menghindari adanya kesesatan dalam penafsiran.
Acara diakhiri dengan ramah tamah bagi seluruh jama’ah baik dari Al-Khidmah maupun jama’ah umum yang menghadiri majelis tersebut.
Pondok Pesantren Al-Hikam resmi berdiri pada 17 Ramadan 1413 bertepatan dengan 21 Maret 1992. Sebagai pelopor pesantren khusus mahasiswa, lembaga pendidikan Islam ini memiliki tujuan memadukan dimensi positif perguruan tinggi yang menekankan pada ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dimensi positif pesantren yang akan menjadi tempat penempaan kepribadian dan moral yang benar. 
