Al-Hikam (AMC.) - Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang akan menggelar Festival Ilmiah Santri (FIS) pada Sabtu-Minggu, 8-9 Februari 2025, di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Mahad Al-Hikam Malang. Acara ini menghadirkan tiga narasumber dari setiap pembahasan. Salah satu narasumbernya ialah Dr. Fahruddin Faiz, S.Ag, M.Ag untuk membawakan materi terkait Nalar Keilmuan dan Keislaman. Ia merupakan doktor ilmu filsafat di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Dalam pembicaraan tentang pemimpin muda, sains dan teknologi yang akan dibawakan oleh Dr. H. Emil Elistianto Dardak, B.Bus., M.Sc. yang juga merupakan politisi yang menyandang status sebagai bupati termuda saat 2015 lalu. Dimana pada usia 22 tahun, ia berhasil meraih gelar Doktor dengan menuntaskan studi S2 dan S3 dalam bidang Ekonomi Pembangunan di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang.
Acara yang diselenggarakan ini juga mendatangkan Dr. Nur Cita Qomariyah, M. Kom.I sebagai narasumber diskusi terkait penting dan perlunya publik speaking untuk generasi muda dapat memiliki keterampilan komunikasi serta kepercayaan diri. Ia sering menjadi pemateri yang membawakan materi cara menjadi Master of Ceremony yang handal dan profesional di berbagai tempat.
Festival ini diselenggarakan oleh Organisasi Santri Pesantren Al-Hikam Malang (OSPAM), dengan tema “Peran Generasi Muda Dalam Mengintegrasikan Nilai Keislaman dan Kemajuan Teknologi untuk Mewujudkan Indonesia yang Berdaya Saing”. Acara ini terbuka bagi mahasiswa, dosen, dan praktisi pendidikan yang ingin memahami tentang integrasi nilai islam oleh pemuda dalam teknologi.
M. Iqbal Fanani, selaku ketua pelaksana FIS 2025 mengatakan bahwa sebagai pesantren yang menggabungkan pendidikan formal dengan pendidikan berbasis agama, Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang memiliki potensi besar untuk melahirkan generasi santri intelektual yang unggul. Festival ini dapat menjadi sarana untuk memperkuat relevansi pendidikan pesantren dalam menjawab tantangan zaman modern, sekaligus menunjukkan bahwa santri mampu bersaing dalam dunia akademik dan keilmuan global.
Selain itu, festival ini juga menghadirkan berbagai diskusi interaktif yang membahas isu-isu penting dan perkembangan terbaru di berbagai bidang. Para pembicara yang diundang merupakan sosok inspiratif yang memiliki keahlian serta pengalaman luas dalam industri terkait. Diskusi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi peserta untuk bertukar pikiran, mengasah kemampuan berpikir kritis, serta mendapatkan perspektif baru dari para pakar maupun peserta lainnya.
Tidak hanya sekadar berbagi ilmu, festival ini juga menghadirkan berbagai perlombaan yang dirancang untuk menguji kreativitas, keterampilan, serta keunggulan peserta dalam bidangnya masing-masing. Kompetisi ini mencakup berbagai kategori yang dapat diikuti oleh semua, seperti : Essay dan Business Plan. Dan khusus untuk pameran karya ilmiah dengan diisi gagasan, produk dan karya senin hanya diikuti para santri Al-Hikam sendiri. Dengan adanya hal ini, peserta tidak hanya dapat menunjukkan potensi terbaiknya, tetapi juga berkesempatan mendapatkan penghargaan serta apresiasi atas usaha dan kerja keras mereka.
Dengan kombinasi antara coaching class, diskusi inspiratif, dan perlombaan yang menantang, festival ini diharapkan menjadi ajang yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi para peserta. Melalui kegiatan ini, setiap individu dapat menggali potensi terbaiknya, memperluas wawasan, serta membangun koneksi yang lebih luas. “Dengan kombinasi program-program yang beraneka ragam ini, festival ilmiah santri (FIS) menjadi ajang yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi para peserta.” –Ujar Fanani.
(Muh. Noaf Afgani)
Pondok Pesantren Al-Hikam resmi berdiri pada 17 Ramadan 1413 bertepatan dengan 21 Maret 1992. Sebagai pelopor pesantren khusus mahasiswa, lembaga pendidikan Islam ini memiliki tujuan memadukan dimensi positif perguruan tinggi yang menekankan pada ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dimensi positif pesantren yang akan menjadi tempat penempaan kepribadian dan moral yang benar. 
