
Al-Hikam (AMC.) – Suasana pagi yang khidmat dan penuh keberkahan, menyambut para tamu Allah yang telah kembali dari tanah suci dalam acara tasyakuran keedatangan Jama’ah Haji 2025 yang di selenggarakan di Masjid Al-Ghozali pada Hari Ahad, 3 Agustus 2025. Acara ini juga dihadiri oleh para Pembina dan para alumni Haji.
Pembukaan acara diawali dengna pembacaan sholawat Al-Banjari oleh tim hadroh Ahbabul Hikam dialmjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dilantunkan oleh Ust. H. Achmad Mustofa, di sambung dengan pembacaan istighosah dan tahlil. sambutan-sambutan dan acara inti.
Sambutan pertama disampaikan oleh Ibu Nyai Hj. Mutammimah Hasyim sebagai Pembina KBIHU Al-Hikam beliau menyampaikan bahwasannya juka ingin menjadi Haji yang mabrur itu yang pertama harus memperbarui niat, uangnya halal, manasik dilakukan dengan benar, dan yang terakhir apa yang dilakukan sesuai dengan apa yang di syariatkan. Tujuan istighosah khataman dilakukan yaitu untuk menjaga hati Ikhlas dampak mabrutr kesahlehan sosial selain selain ibadah kesahlehan sosial dg Masyarakat sekitar antarmeraih keridhaan allah. Beliau juga berpesan pada jammah Haji untuk mengikuti pertemuan Angkatan untuk menjalin silaturrahim menjaga kemabruran, menjadi keluarga besar
H. Juniardi, S.H., M.Si., selaku Ketua Ikatan Alumni Jamaah Haji Al-Hikam, menyampaikan berbagai program yang direncanakan dan akan dilaksanakan oleh para alumni dengan tujuan untuk mempererat tali silaturahim antar angkatan alumni haji KBIHU Al-Hikam. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain istighosah kubro dan program-program keagamaan lainnya.
Perwakilan dari Kementerian Agama Kota Malang, Dr. H. Subhan, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Jamaah Haji KBIHU Al-Hikam merupakan salah satu kelompok jamaah haji terbesar. Beliau juga menjelaskan beberapa hal berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab Kementerian Agama, serta menyampaikan bahwa rombongan tahun ini adalah rombongan terakhir yg ditangani oleh Kemenag, selanjiutnya akan dialihkan pada Badan penyelenggara haji dan umroh. Lebih lanjut, beliau menekankan pentingnya menjaga kemabruran haji. Menurutnya, seseorang yang benar-benar mabrur tidak seharusnya mengeluh atau mengekspresikan masyaqqah haji yang dapat menunujukkan ketidakmabruran.
Adapun sambutan dari perwakilan jamaah haji tahun 2025, yang disampaikan oleh H. Wasto dan Hj. Nour Athiroh, berisi ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran ibadah haji, khususnya kepada KBIHU Al-Hikam yang telah membimbing jamaah dengan baik. Mereka berharap ke depan KBIHU Al-Hikam terus berkembang dan semakin baik dalam memberikan pelayanan. Sebagai bentuk evaluasi, mereka juga mengusulkan agar kegiatan pembinaan ditambah dengan materi seperti fiqih nisa, tahsin, dan tartil Al-Qur'an.
Dalam mau’idhoh hasanah-nya, Dr. KH. Moch. Sony Fauzi, M.Pd. menyampaikan bahwa haji harus dimulai dengan niat yang benar, diikuti dengan manasik yang sungguh-sungguh, dan kepatuhan pada pembimbing. Ia juga menekankan pentingnya menjaga akhlak, baik selama haji maupun setelahnya. Salah satu tanda haji yang mabrur adalah ketika seseorang bisa menjaga lisan, berkata yang baik, dan menjauhi perbuatan seperti bergunjing atau rasan-rasan dalam kehidupan sehari-hari.
Acara tasyakuran ini menjadi momen yang penuh makna untuk mempererat ukhuwah dan memperkuat komitmen dalam menjaga nilai-nilai spiritual pasca haji. Semoga para jamaah yang telah kembali menjadi pribadi yang lebih baik, bermanfaat bagi lingkungan, serta senantiasa dalam lindungan dan ridha Allah SWT.
Penulis: Kunti Dewi Asiyah
Editor: Zahrotul Mufidah