Salah satu santri Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang kembali membawa kebanggaan dengan menorehkan prestasi dalam dua ajang kompetisi nasional sekaligus, yakni dalam Lomba Kreatifitas Mahasiswa Nasional Desain Blog UPERTIS yang diselenggarakan oleh Universitas Perintis Indonesia pada tanggal 15 - 22 Juli 2021 dan National Blog Competition yang bertemakan “Esensialitas Karya Tulis Ilmiah di Era Digitalisasi Dengan Berkarya Melalui Blog” yang diselenggarakan oleh BEM Nusa Putra University pada tanggal 22 Mei - 30 Juni 2021.
Tidak tanggung-tanggung, Adjie Sumantri, santri Pesma angkatan 2020 ini menduduki juara pertama dalam dua kompetisi tersebut, menaklukkan ratusan peserta dari berbagai penjuru nusantara. Dikenal tekun oleh teman-temannya, Adjie aktif tergabung dalam tiga organisasi pesantren, yaitu Sahabat Perpus yang membantu mengelola kegiatan operasional perpustakaan pesantren, Al-Hikam Media Center yang membantu mengelola media dan informasi pesantren, dan juga Takmir Masjid Al-Ghozali. Maka tidak heran jika dia bisa menjuarai dua kompetisi sekaligus dalam waktu yang berdekatan berkat ketekunannya.
Adjie merancang blog pendidikan yang diberi nama Diary Pelajar, bisa kita akses bersama melalui https://diarypelajar.com, juga artikel yang berjudul “Kiat Sukses Berprestasi Selama Perkuliahan Daring” untuk memenangkan hati para dewan juri UPERTIS. Sesuai namanya, Diary Pelajar berisi artikel-artikel pendidikan bahkan memberikan tips dan trik kepada para pelajar guna untuk menggugah semangat mereka dalam meraih cita-cita. Sejauh ini, Diary Pelajar sudah menampung 17 artikel yang ditulis oleh tiga orang yang berbeda, dimana sebagian besar ditulis oleh Adjie sendiri. Angka tersebut akan terus bertambah seiring berjalannya waktu, bahkan bagi teman-teman yang ingin karya tulisnya dipublish di Diary Pelajar, bisa langsung PDKT dengan Adjie melalui direct message Instagram (@adjie_sumantri20). Dilansir dari unggahan Universitas Perintis Indonesia 23 Juli lalu (@universitasperintisindonesia), Adjie berhasil menduduki posisi pertama dengan total perolehan nilai kolektif 239,61, disusul Miralya Afalina dari Telkom University Bandung di posisi kedua dengan total skor 223,54, dan Gilfan Hardiyan dari UII Yogyakarta di posisi ketiga dengan total skor 219,40.
Adjie juga menyajikan artikel yang epic untuk menarik perhatian para juri dalam ajang National Blog Competition yang diadakan BEM Nusa Putra University dua bulan lalu. Artikel yang berjudul “Sebarkan Karyamu di Dunia Literasi Digital dengan Menjadi Seorang Narablog” ini sukses menyaingi ratusan kontestan lainnya dan berhasil menyabet gelar juara pertama di tingkat mahasiswa D3/S1, artikel ini juga dapat kita akses melalui Diary Pelajar milik Adjie.
“Santri Al-Hikam itu memiliki banyak potensi untuk menjadi berprestasi, tinggal bagaimana kita berusaha untuk memulainya” ungkap mahasiswa Administrasi BisnisUniversitas Brawijaya ini. Banyak statement bahwa menjadi santri mahasiswa itu repot, dituntut untuk taat peraturan pesantren, tidak bebas kuliah seperti mahasiswa pada umumnya, sehingga sulit menjadi berprestasi di kampus. Kali ini Adjie berhasil mematahkan statement tersebut dengan membuktikan bahwasannya menjadi santri mahasiswa juga bisa eksis secara prestasi, baik di bidang fakultas yang ditekuni, maupun dalam bidang keilmuan yang lain. Selama kita mau berusaha untuk memulai, lalu pelan-pelan disempurnakan apa yang menjadi potensi diri kita, maka hasil tidak akan menghianati usaha kita.
“Set goal, kalau tidak tercapai, jangan turunin goalnya, fokus untuk merubah caranya, yaitu bertanya pada orang yang sudah mencapai goal tersebut, baca buku, ikut seminar pelatihan, apapun itu caranya” lanjut Adjie ketika dihubungi melalui pesan singkat beberapa waktu lalu.
Dari pengalaman Adjie, kita dapat belajar, bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau berusaha, pesan Ustadz Nafi’ di suatu kesempatan “Santri Al-Hikam itu output-nya harus luar biasa, maka kebiasaannya selama di pesantren tidak boleh biasa-biasa saja”. Adjie aktif kuliah, rajin mengikuti kegiatan kepesantrenan, dan juga aktif mengabdi dengan bergabung dalam organisasi-organisasi intra pesantren. Amaliah keseharian Adjie yang luar biasa ini patut kita apresiasi dan menjadi motivasi untuk kita terus bermanfaat dan berprestasi dimanapun kita berada, tidak harus menjadi juara dan mengikuti lomba-lomba, berprestasi dengan aktif mengikuti dirosah tanpa alpha itu juga merupakan suatu hal yang patut dibanggakan. Semangat!
Penulis: Syarifah