Pandemi Covid-19 saat ini di Indonesia belum menunjukkan penurunan yang berarti, bahkan daerah seperti Provinsi Jawa Timur telah menjadi provinsi dengan kasus positif tertinggi menyalip DKI Jakarta. Berbagai wilayah dibelahan dunia saat ini sedang bertarung untuk menghentikan pandemi yang telah mengganggu hampir semua sektor, mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan, hingga transportasi. Berbagai kebijakan telah dicoba oleh pemerintah mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga New Normal. Meskipun banyak kritikan terhadap kebijakan New Normal seperti dianggap sebagai cara pemerintah agar ekonomi tidak semakin terpuruk atau disebut “cari aman” meskipun pada faktanya peningkatan kasus positif terus bertambah diberbagai daerah. Sehingga muncul berbagai respon terhadap kebijakan New Normal tersebut. Berbicara mengenai menghadapi Pandemi Covid-19, berbagai sektor telah mencoba untuk menerapkan berbagai kebijakan agar dapat kembali berjalan seperti semula.
Namun nasi telah menjadi bubur, berbagai korban jiwa telah berjatuhan, PHK terjadi dimana mana, berbagai sektor mengalami kelumpuhan, hingga perekonomian dunia pun merosot tajam. Duka tidak dapat dihindari. Namun sebagai insan yang memiliki iman, tidak ada salahnya jika kita mencoba untuk berprasangka baik atau positive thinking. Jika kita sudah jatuh tidak boleh tertimpa tangga. Upaya menuju kebangkitan sebenarnya dapat saja terjadi jika kita coba mencoba mengubah cara pandang menghadapi masalah, namun tentunya harus disertai tindakan yang konkrit, baik itu dari pemerintah hingga terhadap diri sendiri. Menghadapi Pandemi Covid-19 ini janganlah cukup hanya mengembalikan kondisi seperti sediakala, namun harus dapat berpandangan bahwa kita harus menghadapinya agar mengubah kondisi menjadi lebih baik dari biasanya. Seperti yang telah dikatakan bahwa jika sudah jatuh, tidak boleh tertimpa tangga.
Perubahan Yang Signifikan Di Berbagai Sektor
Perubahan yang dapat terjadi pada bidang kesehatan dan pendidikan misalnya, saat ini berbagai instansi kesehatan diberbagai dunia memperbaiki semua fasilitas kesehatan yang sesuai standar penangan Covid-19 sehingga dengan adanya Pandemi Covid-19 ini justru nantinya dapat meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan diberbagai wilayah, kita dapat melihat dari awalnya terbatasnya ruang isolasi atau beberapa alat kesehatan yang tidak tersedia dibeberapa rumah sakit harus diubah menjadi tersedia. Hal tersebut akan dapat berdampak dimasa yang akan datang, yakni seharusnya sektor kesehatan sudah lebih siap menghadapi berbagai krisis kesehatan yang bukan tidak mungkin akan dapat terjadi dilain waktu. Selain itu pandemi ini juga meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan yang nantinya dapat berguna dimasa yang akan datang pula. Gaya hidup atau lifestyle nantinya juga akan dapat mengalami kemajuan terutama dalam bidang kebersihan, akibat pandemi Covid-19 ini standar kebersihan diri meningkat seperti dari yang awalnya tidak mencuci tangan berubah menjadi rajin mencuci tangan. Tentunya hal tersebut sebenarnya juga bermanfaat tidak hanya kepada orang lain, namun juga kepada diri sendiri sehingga terjadi peningkatan standar kualitas hidup manusia juga seharusnya dalam mengarah kepada hal positif.
Pada bidang pendidikan yang juga terdampak juga dapat dilihat sisi positifnya yakni yang pada mulanya yang namanya belajar harus duduk dikelas menyimak pelajaran menjadi harus berada didepan layar menatap pelajaran dan guru dari kediamaan masing masing. Memang belajar belajar dengan bertemu langsung dengan guru akan lebih baik, namun setidaknya dengan adanya perubahan sistem belajar tersebut dapat memberikan opsi tambahan kepada dunia pendidikan pada sistem belajar dan mengajar. Selain itu semakin mudahnya untuk menyimak langsung ceramah dari tokoh-tokoh penting tanpa harus menghadiri seminarnya karena seminar online telah menjamur dimana mana dan tersedia secara gratis.
Memajukan Kehidupan Bernegara
Kemajuan dalam bernegara seperti pemegang kebijakan “seharusnya” menjadi lebih siap jika nantinya negara menghadapi krisis dimasa yang akan datang. Selain itu dengan adanya pandemi ini kita dapat mengetahui lebih bagaimana bobroknya kondisi negara seperti pejabat publik yang ternyata tidak berkompeten dalam membuat dan melaksanakan kebijakan. Mulai dari blunder dalam berkomunikasi hingga para wakil rakyat yang tidak beperasaan membuat UU kontroversial. Mengetahui kebobrokkan, apakah itu positif? Tentunya ini merupakan hal positif dalam bernegara sehingga kita dapat mengubah cara pandang terhadap kondisi negara, dari yang awalnya “bodoh amat” sekarang setidaknya dapat lebih peka, lebih baik lagi jika dapat melakukan perubahan.
Menyeimbangkan Sains Dengan Agama
Pandemi Covid-19 sejak awal khususnya di Indonesia menimbulkan polemik seperti blunder dari pejabat publik, mulai dari tidak akan masuk indonesia karna daerah tropis hingga karena doa qunut. Bukan berarti tidak percaya ajaran agama, namun akibat pandemi ini seharusnya masyarakat akan dapat lebih menyeimbangkan antara pengetahun dan agama, karena dalam menghadapi pandemi tidak cukup hanya berdoa saja, harus ada usaha atau ikhtiar dari pribadi manusia itu sendiri. Mengutip dari nasihat KH.Hasyim Muzadi bahwa doa adalah ikhtiar batiniah sedangkan ikhtiar adalah doa lahiriah. Melalui nasihat tersebut bila kita kontekstualisasikan pada kondisi pandemi ini, maka masyarakat juga harus menyeimbangkan antara ilmu pengetahuan dan agama. Berdoa agar pandemi segera usai harus dilakukan namun usaha seperti pembuatan kebijakan yang tepat juga tetap harus dilakukan. Sehingga setelah pandemi ini masyarakat yang awalnya tidak percaya terhadap sains akan dapat lebih bijak dalam menentukan langkah kedepannya, selain percaya terhadap ulama, juga harus percaya terhadap ilmuan. Karena ilmu pengetahuan juga akan berguna untuk kehidupan beragama agar tidak terjadi hal yang justru membahayakan seperti contohnya pada kasus memandikan jenazah covid-19 yang justru membahayakan banyak orang.
Meskipun diselimuti duka, kita harus tetap melihat sisi positif dari kondisi yang dialami. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan dunia sangatlah dinamis. Bangkit dari keterpurukan harus dilakukan, perbaiki hal negatif dan lihat hal positif yang pasti akan menghampiri. Kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat merupakan hal mutlak dilakukan agar kondisi tidak semakin memburuk. Perubahan membutuhkan dukungan semua pihak mulai dari pemerintah yang apik dalam mengambil kebijakan hingga masyarakat yang juga peduli dan aktif dalam melaksanakan aturan.
Penulis: Muhammad Fikri - Sospol - Universitas Brawijaya 2017