Malang - (07/02/2025) - Dalam rangkaian ibadah Jumat di Masjid Al-Ghozali, Ustaz Nur Choliq menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga keimanan di tengah tantangan kehidupan modern. Beliau menegaskan bahwa iman bukanlah sesuatu yang statis, melainkan bersifat dinamis, yang bisa bertambah atau berkurang tergantung pada bagaimana seseorang merawat dan menjaganya.
"Iman itu seperti pohon yang harus terus disirami agar tetap tumbuh subur. Jika dibiarkan tanpa perawatan, ia bisa layu dan mati," ujar Ustaz Nur Choliq di hadapan jamaah yang hadir. Dalam khutbahnya, beliau menekankan bahwa keimanan yang kokoh merupakan kunci utama dalam menjalani kehidupan yang penuh berkah dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.
Ustaz Nur Choliq mengawali khutbahnya dengan menjelaskan bahwa iman yang kuat akan melahirkan sikap percaya dan mempercayai Allah SWT. Dua aspek ini menjadi fondasi dalam menjalani kehidupan yang lebih tentram dan bermakna. Beliau mengutip firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 197:
"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah ketakwaan."
Ayat ini, meskipun secara spesifik terkait dengan ibadah haji, mengandung hikmah mendalam bahwa dalam setiap aspek kehidupan, bekal terbaik yang bisa dimiliki oleh seorang Muslim adalah ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan ketakwaan, seseorang akan senantiasa merasakan kehadiran Allah dalam setiap langkah hidupnya.
Lebih lanjut, Ustaz Nur Choliq menjelaskan bahwa dalam sejarah, banyak kaum yang sebenarnya percaya kepada Allah tetapi tidak mempercayakan hidup mereka kepada-Nya. Mereka lebih mengandalkan kekuatan lain selain Allah, sehingga akhirnya terjerumus dalam kesyirikan. "Dulu, kaum musyrik Quraisy percaya akan keberadaan Allah, tetapi mereka tetap menyembah berhala sebagai perantara. Mereka mengira bahwa hal itu bisa mendekatkan diri kepada Allah, padahal justru menjauhkan mereka dari kebenaran," tegasnya.
Beliau mengingatkan bahwa keimanan yang benar bukan hanya sekadar mengakui keberadaan Allah, tetapi juga berserah diri dan menjalankan perintah-Nya dengan sepenuh hati. Ustaz Nur Choliq mengutip pemikiran Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah, yang menyebutkan bahwa seseorang tidak bisa merasa aman dengan imannya hari ini, karena belum tentu iman itu tetap kuat di hari esok. Oleh karena itu, iman harus terus dijaga dan diperbarui melalui berbagai cara; Menjaga Hubungan dengan Allah SWT., Menjaga Lingkungan yang baik, dan Menjauhi Hal-Hal yang Dapat Melemahkan Iman.
Dalam khutbahnya, Ustaz Nur Choliq juga menyinggung tantangan besar yang dihadapi umat Islam dalam menjaga keimanan di era modern. Teknologi yang berkembang pesat memberikan banyak manfaat, tetapi di sisi lain juga membawa dampak negatif yang bisa melemahkan keimanan. Beliau menyebutkan beberapa tantangan utama, seperti maraknya konten negatif di media sosial, budaya hedonisme yang semakin merajalela, serta semakin berkurangnya rasa kepedulian sosial di tengah masyarakat.
"Saat ini, kita menghadapi era di mana informasi begitu mudah diakses. Ada banyak ilmu yang bermanfaat, tetapi ada pula konten-konten yang bisa menjauhkan kita dari Allah. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menggunakannya," ujar beliau. Beliau juga menyoroti bahwa kesibukan dunia sering kali membuat manusia lalai terhadap kewajiban ibadahnya.
Banyak orang yang terlalu fokus mengejar kesuksesan duniawi sehingga lupa untuk memperhatikan aspek spiritual mereka. "Orang bisa bekerja siang dan malam demi mendapatkan harta, tetapi kalau lalai dalam ibadah, maka semua itu tidak akan berarti apa-apa di sisi Allah," lanjutnya.
Sebagai penutup, Ustaz Nur Choliq memberikan beberapa solusi agar umat Islam tetap bisa menjaga keimanan mereka di tengah derasnya arus tantangan zaman. Yaitu dengan; Menguatgkmdan Ilmu dan Pemahaman Agama, memperbanyak Ibadah dan Amal baik, Mengingatkan kesadaran terhadap akhirat, dan bersikap bijak dalam menggunakan teknologi.
Dengan pesan yang penuh makna ini, Ustaz Nur Choliq mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa memperbarui keimanan mereka dan tetap istiqamah dalam menjalankan perintah Allah. "Semoga Allah senantiasa menjaga hati kita agar tetap dalam keimanan dan ketakwaan, sehingga kita bisa meraih kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat," pungkasnya.
Disadur dari Khutbah Jumat Ust. Dr. H. Muhammad Nur Choliq M.Pd. (Ketua STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang dan Pengajar di Pesma Al-Hikam Malang)