header-int

Khutbah Jumat: Meraih Kedekatan Ilahi Lewat Kurban dan Syukur di Bulan Dzulhijjah

Selasa, 01 Jul 2025, 06:34:39 WIB - 3 View
Share

Malang (30/5/25) – Suasana khusyuk terasa di Masjid Al Ghozali pada Jumat. Para jamaah tampak antusias mengikuti khutbah Jumat yang disampaikan oleh Ustadz H. Nur Cholis. Dalam khutbahnya, beliau mengangkat tema penting yang sangat relevan dengan momen bulan Dzulhijjah, yakni pentingnya bersyukur atas nikmat Allah dan mendekatkan diri melalui ibadah kurban.

Meski khutbah berlangsung beberapa waktu lalu, pesan-pesan yang disampaikan masih hangat dan patut direnungkan. Ustadz Nur Cholis membuka khutbah dengan mengajak jamaah untuk merenungkan nikmat-nikmat Allah, terutama nikmat usia dan kesehatan yang memungkinkan kita menunaikan ibadah di bulan yang mulia ini. “Masih diberinya kita umur dan kesempatan untuk berkumpul di hari Jumat dan menyambut bulan Dzulhijjah adalah karunia besar,” ujarnya.

Beliau menekankan bahwa bulan Dzulhijjah adalah momen istimewa dalam kalender Islam karena mengandung dua ibadah besar: ibadah haji dan penyembelihan hewan kurban. Keduanya, menurut beliau, adalah bentuk pengabdian total kepada Allah sekaligus wujud rasa syukur yang nyata.

Dalam khutbahnya, Ustadz Nur Cholis mengutip Surat Al-Kautsar sebagai dasar utama. “Innâ a‘?ainâka al-kawtsar,” artinya Allah telah memberikan begitu banyak nikmat kepada Nabi Muhammad dan umatnya. Maka, balasan yang patut atas nikmat itu bukan hanya ucapan syukur, tapi tindakan konkret dalam bentuk ibadah.

“Fashalli li rabbika wanhar,” ayat selanjutnya menyiratkan perintah langsung: dirikanlah sholat dan berkurban. Menurut beliau, ini adalah dua bentuk ibadah yang menjadi jalan utama untuk semakin dekat kepada Allah. Sholat adalah ibadah harian, sedangkan kurban adalah ibadah tahunan yang sangat spesial karena sarat dengan makna sosial dan spiritual.

Lebih dalam lagi, Ustadz Nur Cholis menjelaskan bahwa ibadah kurban memiliki dua dimensi. Pertama adalah dimensi vertikal, yakni bentuk pengabdian langsung kepada Allah. Kedua adalah dimensi horizontal, yaitu berbagi kepada sesama. “Dengan berkurban, kita tidak hanya menjalankan syariat, tapi juga berbagi kebahagiaan dengan saudara-saudara yang membutuhkan,” jelasnya.

Beliau juga menekankan bahwa kurban harus dilakukan dengan niat yang benar, yaitu semata karena Allah. “Jangan sampai kurban kita ternodai oleh niat untuk pamer atau sekadar mencari pujian. Kurban bukan soal jumlah hewan, tapi tentang ketulusan hati,” tuturnya.

Dalam khutbahnya, Beliau juga mengutip hadits dari Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA. Disebutkan bahwa tidak ada amalan anak Adam pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah daripada menyembelih hewan kurban. Bahkan darah hewan itu akan sampai kepada Allah sebelum menyentuh tanah.

Menjelang penutup, Ustadz Nur Cholis mengingatkan agar umat Islam tidak tergolong sebagai orang yang kufur nikmat. “Orang yang mampu berkurban tapi enggan melaksanakannya, padahal punya kemampuan, bisa jadi terputus dari rahmat Allah,” ungkapnya. Ia mengutip ayat terakhir dari Surat Al-Kautsar: “Inna sy?ni’aka huwal abtar”  sesungguhnya orang yang membencimu itulah yang terputus (dari rahmat Allah).

Ajakan ini menjadi pengingat penting, terutama bagi umat Islam yang secara ekonomi sudah mampu. Ibadah kurban bukan hanya simbolik atau tradisi tahunan, melainkan momen untuk menumbuhkan empati dan memperkuat ikatan sosial.

Penutup khutbah yang disampaikan Ustadz Nur Cholis mengajak seluruh jamaah untuk menyambut Idul Adha dengan semangat ibadah dan berbagi. “Mari kita jadikan ibadah kurban tahun ini sebagai momen memperkuat keimanan dan kepedulian,” pungkasnya.

AL-HIKAM Pondok Pesantren Al-Hikam resmi berdiri pada 17 Ramadan 1413 bertepatan dengan 21 Maret 1992. Sebagai pelopor pesantren khusus mahasiswa, lembaga pendidikan Islam ini memiliki tujuan memadukan dimensi positif perguruan tinggi yang menekankan pada ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dimensi positif pesantren yang akan menjadi tempat penempaan kepribadian dan moral yang benar.
© 2016 - 2025 Pesantren Al-Hikam Malang Follow Pesantren Al-Hikam Malang : Facebook Twitter Linked Youtube