header-int

Membunuh Rasa Kepemilikan, Menumbuhkan Kedermawanan

Jumat, 21 Jun 2024, 22:59:07 WIB - 200 View
Share
Membunuh Rasa Kepemilikan, Menumbuhkan Kedermawanan

Senin, 17 Juni 2024 Disampaikan Oleh ustadz Yusuf Hanafi di Majid pesma Al-Hikam malang

Dalam khutbah Idul Adha,  Ustadz Yusuf Hanafi selaku Khotib menceritakan tentang Hikmah Pengorbanan Nabi Ibrahim dalam Hari Raya Kurban.Hari Raya Idul Adha atau sering disebut dengan Hari Raya Kurban merupakan momentum penting bagi umat Islam untuk mengenang dan meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim. Dalam khutbah Idul Adha yang disampaikan, Ustadz Yusuf Hanafi menyoroti hikmah besar di balik perintah Allah kepada Nabi Ibrahim. untuk menyembelih putranya, Ismail.

"Nabi Ibrahim. Sesungguhnya tidak diperintah Allah untuk menyembelih putranya Ismail. Nabi Ibrahim hanya diminta oleh Allah untuk membunuh rasa kepemilikan terhadap Ismail," tegas Ustadz Yusuf Hanafi

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S As-Shaffat ayat 104-108

Lebih lanjut, beliau mengumpamakan bahwa setiap orang memiliki Ismailmasing-masing, entah itu harta, jabatan, gelar, atau ego. Beliau menyerukan agar umat Muslim belajar mengendalikan rasa kepemilikan terhadap apa yang paling disayangi, sebagaimana teladan Nabi Ibrahim.

Ustadz Yusuf Hanafi juga menyoroti terkait model pendidikan Nabi Ibrahim dalam mendidik Ismail, yang terbukti berhasil melahirkan generasi saleh. Menurutnya, kunci suksesnya adalah penguatan akidah, kurikulum yang lengkap, serta lingkungan pendidikan yang bersih dari pengaruh negatif.

            Allah SWT. Mengisahkan harapan Ibrahim. tersebut dalam Q.S Al-Baqarah Ayat:132

Perlu kita pahami bahwa sebenarnya penegertian kurban bukan hanya sebatas hewan-hewan sembelihan saja. Ibn Qutaibah dalam kitab Tafsir Gharibil Qur'an menjelaskan pengertian korban sebagai berikut:

       “Barang siapa yang memiliki harta, maka dia berkorban dengan hartanya”

    

      “Barang siapa yang mempunyai ilmu, maka dia berkorban dengan ilmunya”

                

    “Dan, barang siapa yang memiliki kekuatan, maka dia berkorban dengan kekuatannya” tambah Ustadz Yusuf Hanafi

Di akhir khutbah, Ustadz Yusuf Hanafi mendoakan agar umat Islam dapat meneladani kesabaran dan kesiapan berkorban Nabi Ibrahim dan Ismail. Beliau juga berharap agar umat Islam dapat mencontoh model pendidikan yang diterapkan Nabi Ibrahim As. dalam mendidik generasi penerus yang unggul.

AL-HIKAM Pondok Pesantren Al-Hikam resmi berdiri pada 17 Ramadan 1413 bertepatan dengan 21 Maret 1992. Sebagai pelopor pesantren khusus mahasiswa, lembaga pendidikan Islam ini memiliki tujuan memadukan dimensi positif perguruan tinggi yang menekankan pada ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dimensi positif pesantren yang akan menjadi tempat penempaan kepribadian dan moral yang benar.
© 2016 - 2025 Pesantren Al-Hikam Malang Follow Pesantren Al-Hikam Malang : Facebook Twitter Linked Youtube