header-int

Menggali Warisan Walisongo dalam Tadarus Pemikiran Bersama Irfan Afifi dan KH. Moh. Nafi

Selasa, 18 Mar 2025, 21:14:02 WIB - 46 View
Share
Menggali Warisan Walisongo dalam Tadarus Pemikiran Bersama Irfan Afifi dan KH. Moh. Nafi

Al-Hikam (AMC.) - Dalam upaya mendalami warisan kebudayaan Islam di Indonesia, sebuah acara bertajuk "Tadarus Pemikiran" diselenggarakan pada (16/3/25) dengan tema Walisongo dan Jejak Peradaban Islam di Indonesia. Acara ini menghadirkan dua narasumber ternama, yaitu Irfan Afifi, seorang budayawan, dan KH. Moh. Nafi, pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, yang berbagi pandangan mereka mengenai peran Walisongo dalam menyebarkan Islam serta dampak peradaban Islam terhadap Indonesia hingga saat ini.

Dalam diskusi tersebut, Irfan Afifi memaparkan bahwa Walisongo merupakan tonggak sejarah penting dalam penyebaran Islam di tanah Jawa, yang memadukan ajaran agama dengan budaya lokal. "Walisongo tidak hanya memperkenalkan Islam, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan kebudayaan setempat. Mereka menggunakan pendekatan yang penuh kasih sayang, dialog, dan adaptasi budaya yang bijaksana untuk mengubah pola pikir masyarakat, seperti jawa. Asalnya itu kan Jiwa kang Kajawi. Jiwa yang kejawa-jawaan." ujar Irfan Afifi.

Menurutnya, pendekatan Walisongo yang menggunakan tradisi lokal seperti seni, sastra, dan ritual budaya menjadi kunci dalam keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia. Kh. Moh. Nafi’ selaku pengasuh pesantren mahasiswa Al-Hikam Malang juga menekankan pentingnya peran pesantren dalam menjaga tradisi keilmuan Islam yang holistik, yang tidak hanya berbicara tentang pengetahuan agama, tetapi juga tentang etika, akhlak, dan cara hidup yang sesuai dengan tuntunan agama.

Kesadaran tentang sejarah yang dimiliki orang sekarang ini menurutnya hanyalah berumur pendek, sering gampang lupa. “Sedangkan kita merupakan produk dari proses islamisasi yang sudah tidak lagi arabisasi.” lanjut Kyai Nafi’

Acara Tadarus Pemikiran yang membahas Walisongo dan jejak peradaban Islam di Indonesia ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai pentingnya peran Walisongo dalam membangun dan menyebarkan ajaran Islam yang berintegrasi dengan budaya lokal. Kontribusi mereka dalam membentuk karakter bangsa dan memperkaya kebudayaan Indonesia patut diapresiasi dan dilestarikan. Kehadiran pesantren sebagai pelanjut tradisi ini semakin menegaskan pentingnya menjaga warisan intelektual dan budaya Islam di Indonesia untuk masa depan yang lebih baik.

Acara ini diakhiri dengan diskusi interaktif, di mana peserta dapat bertanya langsung kepada kedua narasumber mengenai berbagai aspek sejarah Islam di Indonesia. Diharapkan melalui acara semacam ini, masyarakat Indonesia dapat lebih menghargai dan memahami betapa pentingnya peran sejarah dalam membentuk identitas bangsa.

 

Penulis: Muh. Noaf Afgani

AL-HIKAM Pondok Pesantren Al-Hikam resmi berdiri pada 17 Ramadan 1413 bertepatan dengan 21 Maret 1992. Sebagai pelopor pesantren khusus mahasiswa, lembaga pendidikan Islam ini memiliki tujuan memadukan dimensi positif perguruan tinggi yang menekankan pada ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dimensi positif pesantren yang akan menjadi tempat penempaan kepribadian dan moral yang benar.
© 2016 - 2025 Pesantren Al-Hikam Malang Follow Pesantren Al-Hikam Malang : Facebook Twitter Linked Youtube