
Al-Hikam (AMC.) - Pesantren Mahasiswa (Pesma) Al-Hikam Malang baru saja menyelesaikan Rihlah Ilmiah 2025, sebuah perjalanan inspiratif yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 18 hingga 20 April 2025. Kegiatan ini diikuti oleh santri baru angkatan 2024 dan santri sulung angkatan 2021, menawarkan perpaduan unik antara penguatan spiritual, pemahaman kebangsaan, dan pengembangan intelektual. Lebih dari sekadar perjalanan wisata, Rihlah Ilmiah 2025 dirancang untuk memperkuat ikatan persaudaraan antar santri, memperluas wawasan, dan menanamkan nilai-nilai keindonesiaan yang kokoh.
Perjalanan Rihlah Ilmiah Santri 2025 diawali dengan penuh kekhusyukan melalui ziarah ke makam Almaghfurllah K.H. Muhammad Hasyim Asy’ari di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Di tempat yang sarat sejarah perjuangan ini, para santri berkesempatan menghayati suasana khidmat yang menyelimuti area pemakaman. Dengan penuh takzim, mereka menghirup aroma perjuangan, membayangkan gigihnya perjuangan pendiri Nahdlatul Ulama dalam membela agama dan bangsa. Ziarah ini bukan sekadar rutinitas seremonial, melainkan menjadi ajang refleksi mendalam atas jejak langkah para ulama terdahulu yang penuh keikhlasan dan keberanian.
Perjalanan dilanjutkan menuju Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok. Setibanya di sana, para santri melakukan ziarah ke maqbarah Almaghfurlah K.H. Ahmad Hasyim Muzadi, pendiri Pesma Al-Hikam. Dengan penuh kekhidmatan, para santri mengikuti khataman Al-Qur’an dan istighotsah untuk mendoakan beliau serta memohon keberkahan bagi perjalanan ilmiah ini. Di hari yang sama, suasana semakin hangat dengan pelaksanaan sarasehan bersama santri Pesma Al-Hikam Depok. Dialog interaktif dan diskusi lintas angkatan memperkaya wawasan para santri. Topik yang dibahas meliputi tantangan santri di era modern, kontribusi santri untuk bangsa, serta strategi membangun karakter kepemimpinan Islami di masa depan.
Dalam rangkaian Rihlah Ilmiah Santri 2025, para peserta berkesempatan mengunjungi Gedung DPR RI di Jakarta. Suasana penuh antusiasme tampak jelas saat para santri, yang mengenakan jas almamater biru dan berpeci, mengikuti jalannya kunjungan di ruang sidang. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan langsung sistem kerja lembaga legislatif Indonesia, serta menanamkan semangat kebangsaan dan kesadaran politik kepada para santri sebagai generasi penerus bangsa.
Perjalanan berlanjut ke Yogyakarta, di mana para santri mengunjungi Benteng Vredeburg dan menikmati suasana khas Jalan Malioboro. Di benteng bersejarah ini, santri diajak mengenal lebih dekat perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan. Sementara di Malioboro, suasana rekreatif menambah keakraban antar santri, sekaligus memberi ruang untuk menikmati kuliner dan budaya lokal.
Sebelum pulang ke Malang, para santri menyempatkan diri untuk berbelanja oleh-oleh di Pusat Bakpia Pathok, Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi momen santai dan menyenangkan, sekaligus membawa kenangan manis dari perjalanan panjang Rihlah Ilmiah 2025. Bakpia yang dibawa pulang menjadi simbol kebersamaan dan kenangan indah dari tanah Yogyakarta. Pesan dan Kesan dari Perjalanan Bagi Santri Baru Angkatan 2024, Rihlah Ilmiah ini menjadi pengalaman awal yang mempererat rasa kekeluargaan dan memperkuat semangat belajar. Sedangkan bagi Santri Sulung Angkatan 2021, rihlah ini terasa sangat emosional sebagai momen perpisahan sebelum menapaki jenjang kehidupan baru di luar pesantren.
Penulis: Zahrotul Mufidah
Editor: Muh. Noaf Afgani