-min_(1).jpg)
Al-Hikam (AMC.) - Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang kembali menyelenggarakan peringatan Nuzulul Qur'an yang bertepatan dengan Hari Lahir (Harlah) ke-34 pesantren tersebut. Acara yang digelar di Masjid Al-Ghozali ini berlangsung pada Senin, (17/3/25) malam ba'da tarawih dan dihadiri oleh santri, alumni, serta masyarakat umum.
Dalam acara ini, hadir sebagai pembicara utama Dr. Muhammad Yahya, Ph.D, yang memberikan tausiyah seputar makna Nuzulul Qur'an dan relevansinya dalam kehidupan modern. Selain itu, jajaran pengasuh pesantren, para ustaz, dan sejumlah tamu undangan turut serta meramaikan peringatan ini.
Dr. Muhammad Yahya dalam ceramahnya menekankan pentingnya memahami esensi turunnya Al-Qur'an sebagai pedoman hidup. Beliau menjelaskan bahwa Al-Qur'an bukan hanya sekadar kitab suci yang dibaca, tetapi harus diamalkan dalam setiap aspek kehidupan.
Dalam kesempatan ini, beliau juga mengingatkan para santri agar terus meneladani nilai-nilai Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal akhlak, kejujuran, dan tanggung jawab. “Kenapa Al-Qur’an diturunkan di bulan ramadhan? Jika jasmani membutuhkan energi berupa makan dan minum, maka rohani membutuhkan energi yang bersifat rohani juga, ialah membaca alquran.” - Ujarnya.
Selain memperingati Nuzulul Qur'an, acara ini juga menjadi momen peringatan Harlah ke-34 Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang. Sebagai lembaga pendidikan yang didirikan oleh KH. A. Hasyim Muzadi, pesantren ini telah banyak melahirkan alumni-alumni yang berkiprah di berbagai bidang, baik akademisi, ulama, maupun profesional di berbagai sektor.
Dalam sambutannya, Hj. Mutammimah Hasyim Muzadi selaku Pembina Yayasan Al-Hikam menyampaikan harapannya agar pesantren ini terus menjadi pusat pendidikan yang mencetak generasi berilmu dan berakhlak. "jika kita berbicara, kita pasti juga akan berbicara terkait bagaimana proses kesuksesan yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan yang hanya dibekali niat menjadi manusia yang bermanfaat," ungkapnya.
Bertepatan dengan itu, tahun ini juga menandai 34 tahun berdirinya Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, yang didirikan oleh KH. A. Hasyim Muzadi. Pesantren ini memiliki misi untuk mencetak generasi muda Islam yang memiliki wawasan luas, mampu mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan ilmu pengetahuan modern, serta berkontribusi nyata bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, pembina yayasan Al-Hikam menegaskan bahwa peringatan Harlah ini bukan sekadar perayaan seremonial, tetapi juga menjadi momen introspeksi dan penguatan komitmen untuk terus memberikan pendidikan berkualitas bagi para santri.
Peringatan ini tidak hanya dihadiri oleh santri, tetapi juga oleh masyarakat sekitar yang turut meramaikan acara. Salah satu santri, Khoirul Mahmudi, mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengikuti kegiatan ini. "Saya merasa sangat terharu dan termotivasi. Peringatan Nuzulul Qur'an ini mengingatkan saya untuk lebih giat dalam membaca dan mengamalkan isi Al-Qur'an," katanya.
Setelah rangkaian acara selesai, kegiatan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu ustaz pesantren. Para santri dan jamaah yang hadir kemudian menikmati hidangan sederhana yang telah disiapkan oleh panitia. Selain itu, harlah ke-34 ini diharapkan menjadi momentum untuk semakin memperkuat eksistensi pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mampu melahirkan generasi muslim yang intelektual, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Penulis: Muh. Noaf Afgani
Pondok Pesantren Al-Hikam resmi berdiri pada 17 Ramadan 1413 bertepatan dengan 21 Maret 1992. Sebagai pelopor pesantren khusus mahasiswa, lembaga pendidikan Islam ini memiliki tujuan memadukan dimensi positif perguruan tinggi yang menekankan pada ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dimensi positif pesantren yang akan menjadi tempat penempaan kepribadian dan moral yang benar. 
