Al-Hikam (AMC.) - Santri Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang baru saja menyelesaikan kegiatan pengabdian masyarakat di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Kegiatan ini berlangsung selama 40 hari, dari tanggal 8 Juni hingga 18 Juli 2024 dengan berbagai program yang melibatkan mereka ke masyarakat desa. Dalam acara tersebut dihadiri oleh; Bapak Rahmat selaku perwakilan bupati kabupaten malang dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Ustadz Saifuddin, M.Ag selaku perwakilan pengurus Yayasan Pesantren Mambaul Ulum, para pejabat desa hingga kabupaten dan para jajaran keluarga besar Pesantren Mahasiswa Al-Hikam.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu program tahunan Pesantren Al-Hikam yang bertujuan untuk memupuk jiwa sosial dan kepedulian para santri, terkhusus angkatan terakhir sebelum mereka lulus dari pesantren. Dalam kegiatan ini, para santri diajak untuk berbaur dengan masyarakat Desa dan membantu mereka dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah pengembangan inovasi. Para santri diajarkan untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat.
Dalam sambutan nya, bapak Rahmat menyampaikan bahwa makna dari pengabdian ini adalah desa sedang membutuhkan keterampilan anak-anak muda dari generasi milenial yang dengan berbagai macam inovasi nya. Beliau berharap, dengan kegiatan-kegiatan seperti itu masyarakat sekaligus Desa Bantur sendiri menjadi semakin keren dan lebih maju dalam setiap perkembangannya. Yang pastinya juga dengan kerjasama oleh banyak elemen, termasuk mahasantri dari Pesantren Mahasiswa Al-Hikam ini.
Gambar 2. Keluarga Besar Ibu Nyai Hj. Muthammimah (Al-Hikam) bersama
Ibu Nyai Hj. Siti Nur Hasanah (Mambaul Ulum)
Pengabdian masyarakat memberikan kesempatan bagi mahasantri untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari di bangku perkuliahan juga pesantren. Dengan terlibat langsung dalam permasalahan masyarakat, mahasantri dapat belajar bagaimana menggunakan pengetahuannya untuk menyelesaikan masalah nyata dan memberikan manfaat bagi orang lain.
“Bukan mental material, tapi ini tentang mental spiritual. Karena ketika Santri Al-Hikam disini itu mereka juga bisa ketika masyarakat sedang membutuhkan tradisi spiritual (mimpin tahlil, istighosah, dll). Kalau kata KH. Hasyim Muzadi (Pendiri Pesantren Mahasiswa Al-Hikam) itu, berkahnya ilmu itu dengan khidmah dan kemanfaatan ilmu adalah dengan mencari ridho ke ustadz/ah.” – Ujar Ustadz Saifuddin, Perwakilan Pengurus Yayasan.
Pengabdian masyarakat ini sangatlah membantu mahasantri untuk mengembangkan kepedulian sosial dan rasa empati terhadap sesama. Dengan tinggal dan bekerja di masyarakat yang berbeda, mahasantri dapat belajar memahami realitas kehidupan di luar kampus dan meningkatkan rasa tanggung jawab mereka untuk membantu orang lain. “Memang sesungguhnya, tujuannya adalah belajar dalam bermasyarakat dengan harapan agar bisa bermanfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat bantur saat ini.” –Imbuh Ustadz Nur Cholis, Kepala Pesantren Mahasiswa Al-Hikam.
Gambar 3. Mahasantri Pesma Al-Hikam bersama Santri Putri
Pesantren Mambaul Ulum
Dalam sesi wawancara kepada Ketua MWC NU Lowokwaru Kota Malang, KH. Zainal Arifin, M.Ag mengatakan bahwa pengabdian ini tentunya lebih keren, inovatif dan tentang kedekatannya kepada masyarakat itu sangat bagus. Dari komunikasinya yang sangat akrab , mereka ibarat tidak hanya sebatas pengabdian 40 hari saja, tapi melebihi dari itu.” Tidak lupa terkait harapan untuk tahun depan dari beliau “Untuk harapannya ya pastinya semakin kedepannya semakin baik. Mungkin kalau bisa dari segi waktu pengabdiannya bisa ditambah, heuheu.” – tambah beliau dengan nada tawa.
Tidak lupa, sahabat (sebutan sesama santri Al-Hikam) M.A. Qoyyum Muliara, selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa tentang apa yang didapatkan ketika melaksanakan kegiatan pengabdian ini adalah mereka sebagai santri bisa belajar berkonstribusi kepada masyarakat, karena hal ini sesuai dengan salah satu motto pesantren, yaitu kesiapan hidup. Dan kegiatan ini juga bisa sebagai pembelajaran, perjuangan, dan pengabdian sebagai santri agar bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi sekitar di kemudian hari.