(Momen Akmal meminta restu kepada Ketua Yayasan Gus Abdul Hakim Hidayat
Foto: Ahmad Munawar)
Satu lagi berita bahagia datang dari Akmal Adnan Attamami, santri angkatan 2018 ini berhasil lolos mengikuti program beasiswa pertukaran pelajar IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards) yang diselenggarakan oleh Kemendikbud pada pertengahan Mei hingga Juni lalu. Setelah berjuang kurang lebih satu bulan untuk mempersiapkan keperluan-keperluan seleksi, Akmal berhasil bersaing dengan ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Indonesia dengan memilih University of Twente, Belanda sebagai tujuan studi.
Diketahui, IISMA merupakan program rancangan Ditjen Dikti Kemendikbud yang bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, membangun relasi internasional akademik maupun sosial kemasyarakatan serta dapat bertukar gagasan dan budaya sehingga nantinya diharapkan apa yang didapat mahasiswa dalam program ini adalah salah satunya sebagai studi banding untuk menyempurnakan pemahaman dan tekad untuk mengadakan perbaikan serta pembangunan aspek-aspek kenegaraan menuju ke arah yang lebih baik lagi. Program ini diperuntukkan bagi sahabat-sahabat mahasiswa yang berada di jenjang semester 4 - 7, kesempatan ini tentu tidak disia-siakan oleh Akmal yang kebetulan juga saat ini sedang menduduki bangku semester 7. Berkat kegigihannya, 30 Agustus lalu Akmal terbang ke negeri Kincir Angin membawa mimpi-mimpinya kurang lebih selama satu semester ke depan, ada yang mau nyusul? Ada tips nih dari sahabat Akmal
“Ini ngomongnya idealis ya (terlepas dari tiap orang punya beban pikiran besok mau kerja/makan apa). Harapannya semua orang sadar tujuannya melakukan studi (kuliah, mondok dll). Kalo aku secara pribadi ya bukan kebetulan masuk jurusan fisika. Jadi aku sudah punya tujuan dari awal. Planning mau belajar apa aja, ambil bidang minat apa (karena studi ilmu selama kuliah itu luas dan kita terpaksa fokus pada beberapa peminatan), lalu dengan ilmu yang aku dapat di fisika aku bisa berkolaborasi dengan siapa saja dan menyelesaikan masalah apa saja”.
Seperti yang kita tahu, mahasiswa Brawijaya ini telah merencanakan tujuan studinya dari awal ia memilih fakultas yang ingin digeluti, ketika kita sudah menemukan tujuan mana yang ingin kita capai, tinggal kita mencari jalan dan wasilah bagaimana caranya agar kita sampai kepada tujuan tersebut. Banyak orang bijak mengatakan, hidup itu harus punya tujuan, ketika dia tidak memiliki tujuan, maka ia laksana orang mati tanpa ambisi. “Tetapkan tujuan belajar/studi, jangan sampai kita tidak bisa menjawab ketika ditanya “selama kuliah belajar apa saja” hehe”. Lanjut Akmal ketika dihubungi melalui pesan singkat
Selamat dan sukses untuk sahabat Akmal, selamat belajar, berjuang dan mengabdi di tempat baru. Semoga betah dan mendapatkan ilmu manfaat serta pulang dengan selamat dan semangat yang semakin meningkat.
Penulis: Syarifah
Pondok Pesantren Al-Hikam resmi berdiri pada 17 Ramadan 1413 bertepatan dengan 21 Maret 1992. Sebagai pelopor pesantren khusus mahasiswa, lembaga pendidikan Islam ini memiliki tujuan memadukan dimensi positif perguruan tinggi yang menekankan pada ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dimensi positif pesantren yang akan menjadi tempat penempaan kepribadian dan moral yang benar. 
