PESMA - Para santri putra dan putri dari Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang dengan penuh semangat menyampaikan gagasan pengabdian bertajuk “Hamassa Lillah” kepada Bupati Malang, H. Sanusi yang didampingi oleh Kabag Bakesbangpol dan Kabag Kesra Pemerintah Kabupaten Malang, dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di Ruang Kantor Bupati Malang.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Gus Edy Hayatullah, M.M. Wakil selaku Kepala Bidang Kesejahteraan Keluarga Pesantren, Ustadz Dr. Febri Taufiqurrahman, M.Hum. selaku Wakil Kepala Bidang Kesantrian, Ustadz Mansur Fauzi, M.Pd.I selaku Wakil Kepala Bidang Dirosah Pesma Al-Hikam Malang.
“Hamassa Lillah”, yang berarti "semangat untuk Allah" adalah sebuah inisiatif yang dirancang oleh santri Al-Hikam Malang angkatan Sanskara Al-Fatih 30 untuk meningkatkan semangat pengabdian santri dalam berkontribusi nyata untuk masyarakat. Program ini mencakup berbagai kegiatan sosial, pendidikan, dan lingkungan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat desa.
Pada kesempatan tersebut, Drs. H. Sanusi, MM. Bupati Malang menyampaikan apresiasinya terhadap ide-ide kreatif dan dedikasi para santri. "Saya sangat terkesan dengan semangat dan inisiatif para santri Al-Hikam Malang. Program ‘Hamassa Lillah’ ini juga sejalan dengan visi kami untuk membangun Kabupaten Malang yang lebih berdaya dan sejahtera," ujar H. Sanusi.
Pemaparan Gagasan Pengabdian “Hamassa Lillah” kepada Bupati Malang
Gus Edy, Wakil Kepala Bidang Kesejahteraan Pesantren Al-Hikam Malang, menambahkan bahwa program pengabdian ini akan menciptakan manfaat yang luas bagi masyarakat desa di Bantur, Kabupatan Malang.
"Dengan adanya pengabdian ini, kami berharap dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kegiatan yang telah dirancang oleh para santri," kata Gus Edy yang juga merupakan putra mantu dari K.H. Ahmad Hasyim Muzadi, pendiri Pesma Al-Hikam Malang.
Ustaz Febri, Wakil Kepala Bidang Kesantrian juga menjelaskan pentingnya peran santri dalam kehidupan sosial.
"Santri tidak hanya fokus pada kegiatan keagamaan, tetapi juga harus menjadi agen perubahan positif di masyarakat sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing," ujar Febri.
Pada kesempatan yang sama, Ustaz Mansur, Wakil Kepala Bidang Dirosah juga menekankan bahwa program ini juga merupakan bagian dari upaya pendidikan untuk para santri sulung di Al-Hikam Malang.
"Kami ingin membentuk santri yang tidak hanya cerdas dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi sehingga siap untuk menjalani kehidupan di masyarakat," kata Mansur.
M.A. Qoyyum Muliara, santri sulung yang juga sekaligus Ketua Pengabdian kepada Masyarakat Al-Hikam Malang, menjelaskan bahwa semangat para santri dalam menjalankan program ini sangat tinggi.
"Kami, para santri, berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Insyaallah dengan program ‘Hamassa Lillah’ adalah wujud nyata dari semangat pengabdian kami untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat," ujar Qoyyum.
Terdapat 3 lokasi pengabdian, yaitu Masjid Baitul Mukminan dan Masjid Jami’ul Khoirat di Desa Wonorejo, sedangkan Pondok Pesantren Mambaul Ulum di Desa Bantur, Kabupaten Malang.
Pengurus dan santri PESMA Al-Hikam Malang, foto bersama dengan Drs. H. Sanusi, MM. Bupati Malang
Pihak pesantren berharap bahwa dukungan dari Pemerintah Kabupaten Malang akan memperkuat pelaksanaan program ini. Dengan semangat “Hamassa Lillah”, santri Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi kemajuan Kabupaten Malang melalui aksi nyata yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kepedulian sosial yang berlandaskan tiga motto Pesma Al-Hikam Malang, yaitu Amaliah Agama, Prestasi Ilmiah, dan Kesiapan Hidup.
Pondok Pesantren Al-Hikam resmi berdiri pada 17 Ramadan 1413 bertepatan dengan 21 Maret 1992. Sebagai pelopor pesantren khusus mahasiswa, lembaga pendidikan Islam ini memiliki tujuan memadukan dimensi positif perguruan tinggi yang menekankan pada ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dimensi positif pesantren yang akan menjadi tempat penempaan kepribadian dan moral yang benar. 
