Perkembangan teknologi dimana saat ini mulai memasuki peradaban 5.0, teknologi 4.0 membuat kemajuan teknologi sangat berkembang pesat, hal ini menjadikan degradasi peran manusia tak terkecuali peran seseorang dengan latar belakang lulusan teknik kimia. Lulusan teknik kimia sangat concern pada bidang process engineer di suatu pabrik. Kemajuan teknologi 4.0 membuat hal-hal yang awalnya proses di pabrik dilakukan secara manual dikomputasi atau dikomputerisasi dengan suatu program sehingga menjadi lebih simpel dan efektif, peradaban 5.0 kecerdasan buatan (artificial intelligence) diharapkan mentransformasi big data pada bidang Industri serta the Internet of Things akan menjadi suatu kearifan baru untuk meningkatkan kemampuan manusia terutama pada proses Industri sehingga teknologi yang ada juga bermanfaat untuk manusia lain dan lingkungan sekitar.
Revolusi industri 4.0 membuat penggunaan artificial intelligence semakin prominen di dalam proses permesinan atu produksi, hal yang paling digunakan adalah machine learning yang memungkinkan mesin untuk belajar, meningkatkan, dan melakukan tugas tertentu melalui data tanpa diprogram secara eksplisit. Machine learning dapat digunakan dengan proses pemesinan untuk meningkatkan tingkat kualitas produk dan tingkat produktivitas, untuk memantau kesehatan sistem, dan untuk mengoptimalkan parameter desain dan proses. Ini dikenal sebagai smart machining, mengacu pada paradigma pemesinan baru di mana peralatan mesin terhubung sepenuhnya melalui sistem fisik cyber.
Beberapa contoh pengaplikasiannya dalam work environment nyata adalah pada diagnosis smart milling telah dikembangkan untuk struktur komposit berdasarkan inti honeycomb. Penggunaan bahan tersebut telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama di industri penerbangan, dirgantara, olahraga dan otomotif. Tujuan dari smart machining adalah untuk mengembangkan diagnosis kualitas permukaan industri berbasis data untuk milling materi honeycomb, dengan menggunakan metode machine learning yang diawasi. Oleh karena itu, gaya potong diukur secara online untuk memprediksi kerataan permukaan yang dihasilkan. Dalam bidang arsitektur penggunaan internet sudah merupakan makanan sehari-hari. Berbeda dengan jaman dahulu dimana seorang arsitek akan menuangkan idenya dengan menggambar manual. Saat ini penggunaan teknik manual sudah mulai tergeser oleh teknik digital. Penggunaan teknik digital ini dirasa sangat efektif karena dapat mempersingkat waktu dan tenaga dalam bekerja, juga hasilnya bisa dibilang lebih bagus daripada dengan menggunakan teknik manual. Dengan adanya internet para arsitek juga lebih mudah untuk meraih dan memikat klien. Jadi secara tidak sadar society 5.0 sebenarnya sudah berpengaruh besar dalam bidang arsitektur.
Ruang Lingkup Perencanaan wilayah dan kota, Society 5.0 merupakan komponen penyusun kota. Kota disusun oleh gabungan dari aspek-aspek yang kompleks dengan adanya suatu sistem yang saling mengaitkan banyak aspek yang secara garis besar digolongkan menjadi 3 aspek yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan sehingga terbentuklah kota. Society 5.0 merupakan masyarakat yang lebih maju dari peradaban sebelumnya yaitu dari masyarakat berburu (Society 1.0), masyarakat pertanian (Society 2.0), masyarakat industri (Society 3.0), dan masyarakat informasi (Society 4.0) hingga Society 5.0 sekarang ini. Penerapan Society 5.0 pada suatu kota dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di kota baik dari aspek sosial, ekonomi maupun lingkungan.
Penulis:
1. Farhan Sidqi
2. Ahmad Fatih Haqinain
3. Aufaa Aflah Yumnaa
4. Wildan widyanto
5. Sudibyo Enggar Laksono