_11zon.jpg)
Al-Hikam (AMC.) - Kegiatan Pengabdian Masyarakat Santri Sulung angkatan ke-21 resmi ditutup melalui acara Pengajian Akbar yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Bantur, Kabupaten Malang, pada Jumat malam, 1 Agustus 2025. Acara ini menjadi penutup dari rangkaian program pengabdian selama kurang lebih satu bulan yang dilakukan oleh para santri mahasiswa dari Pesantren Mahasiswa (Pesma) Al-Hikam Malang.
Acara puncak tersebut menghadirkan Drs. KH. Anwar Sa’dullah, M.Pd.I dari Malang sebagai penceramah utama. Turut hadir pula para tokoh masyarakat, pengasuh pondok pesantren setempat, pemerintah daerah, dan perwakilan dari instansi pendukung kegiatan, seperti BMH, Petrogas, Baznas, dan lainnya. Suasana malam itu terasa khidmat dan penuh kebersamaan dengan ratusan jamaah dari kalangan masyarakat sekitar, santri, dan alumni Al-Hikam yang turut meramaikan kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat (Dimas) Al-Hikam, Ahmad Sya’ya, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi tahunan yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat pengabdian santri kepada masyarakat secara langsung. “Pengabdian ini adalah bagian dari pembelajaran nyata bagi para santri dalam mengenal persoalan-persoalan sosial dan berkontribusi secara konkret,” ujarnya.
Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan sejak akhir juni 2025 ini melibatkan puluhan santri dan difokuskan pada wilayah Kecamatan Bantur. Selama 40 hari, para santri tersebar di beberapa desa, melaksanakan berbagai program, mulai dari penguatan literasi agama, pendampingan pendidikan, program kebersihan lingkungan, hingga kegiatan sosial seperti pemeriksaan kesehatan gratis dan pembagian sembako.
Khusus pada acara penutupan, panitia menghadirkan nuansa yang meriah namun tetap sarat makna. Pengajian Akbar tidak hanya menjadi acara seremonial penutupan, melainkan juga menjadi ruang untuk mengikat ukhuwah antara santri, masyarakat, dan pihak-pihak yang telah mendukung kegiatan. Beberapa santri peserta pengabdian juga diberi kesempatan untuk membacakan kesan dan pengalaman selama berada di lokasi.
Sementara itu, Sya’ya, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam menyukseskan kegiatan ini. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan pengabdian tidak hanya berhenti pada momen seremonial, tetapi harus dilanjutkan dalam kehidupan santri setelah kembali ke pesantren maupun saat kembali ke masyarakat nantinya.
“Melalui kegiatan ini kami belajar langsung bagaimana memaknai nilai-nilai kemandirian, keikhlasan, serta tanggung jawab sosial sebagai bagian dari jati diri santri,” ujar Sya’ya.
Selain pengajian, acara juga diramaikan dengan penampilan hadrah dari santri setempat serta pemutaran video dokumentasi pengabdian. Dokumentasi ini menggambarkan beragam kegiatan santri selama satu bulan penuh, mulai dari pengajaran TPA, kunjungan ke warga, hingga kegiatan gotong royong di fasilitas umum.
Program pengabdian masyarakat ini menjadi agenda rutin dari Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang, yang selalu melibatkan angkatan santri sulung sebelum memasuki tahun kedua masa studinya. Program ini diharapkan mampu menjadi laboratorium sosial bagi para santri untuk belajar langsung dari masyarakat dan memperkuat nilai-nilai pengabdian yang diajarkan oleh KH. Hasyim Muzadi sebagai pendiri pesantren.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, para santri akan kembali melanjutkan proses belajar di pesantren dan perguruan tinggi masing-masing, membawa pengalaman dan pembelajaran berharga dari masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini diharapkan tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi menjadi kebiasaan hidup santri Al-Hikam dalam membina hubungan yang harmonis dengan masyarakat di manapun mereka berada.
Penulis: Ahmad Maulana Irsyad
Editor: Muh. Noaf Afgani