KEPENGASUHAN ( Ri’ayah wal Irsyad)
Kepengasuhan mengemban tugas penyampaian tausiyah, bimbingan dan arahan kepada Santri mahasiswa tentang nilai-nilai dan norma-norma agama serta persoalan kehidupan kemasyarakatan untuk mengarahkan dan membentuk para santri mahasiswa menjadi manusia yang beriman, berilmu dan beramal sholih.
Kepengasuhan adalah bagian penting pendidikan pesanten Al-Hikam di mana Pengasuh Pesantren memberikan nasehat, arahan dan bimbingan kepada santri baik yang berkenaan dengan visi-missi , motto dan jiwa kepesantrenan, prinsip-prinsip nilai agama dan norma kemasyarakatan, agar santri terarah perkembangannya menjadi insan yang saleh dalam segi syariat dan saleh menurut konteks zamannnya.
Nasehat, arahan dan bimbingan tersebut dilaksanakan di dalam majlis kepengasuhan dalam jadwal rutin , mingguan , bulanan dan tahunan, dan pada kesempatan kesempatan insedentil yang dimungkinkan dan diperlukan.
a. Standar kompetensi
- Mampu memahami eksistensi Tuhan sebagai Dzat yang disembah dan menciptakan
- Menguasai pengetahuan, ketrampilan dan siap mengemukakan secara lisan maupun tulisan hasilpengembangan pengetahuan, teknologi dan seni sesuai dengan program studi yang ditempuh di perguruan tinggi.
- Memiliki etos untuk terus belajar dan mengembangkan diri
- Mampu mengembangkan cara berpikir kompleks
- Memiliki tanggung jawab sebagai bagian dari masyarakatnya.
- Santri taat menjalankan ibadah
- Santri rajin dan taat dalam berdo'a
- Mampu menyeimbangkan antara dzikir dan pikir
- Memiliki sikap dan perilaku yang menjujung tinggi prinsip kebenaran ilmiah
- Mampu menghindarkan diri dari kecurangan dalam meraih prestasi
- Mampu menyeimbangkan antara penggunaan dalil naqli dan dalil aqli
- Memiliki cita rasa estetis yang tidak lepas dari nilai-nilaiIslam
- Mampu mengintegrasikan antara pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi problem hidup
- Memiliki tanggung jawab terhadap individu
- Menampilkan gaya hidup yang sehat di tengah masyarakatdengan berpegang pada prinsip kebebasan yang beretika, prinsip keadilan dan prinsip persamaan.
c. Ruang lingkup program kepengasuhan
- Program pengasuhan ini menitik beratkan pada pembentukan jiwa santri atau pada tataran afeksi santri
- Materi program ini diberikan kepada semua santri selama santri studi di Al Hikam
- Cakupan materi meliputi motto pesantren dan jiwa pesantren .
d. Bentuk kegiatan
- Pengajian Sabtu Pagi (mingguan)
- Istighotsah (mingguan)
- Tambih A'am (bulanan)
- Orientasi santri(tahunan)
- Achievment Motivation Training (tahunan)
e. Materi
1. Pengajian Sabtu Pagi
Adalah program kepengasuhan dalam bentuk pengajian yang diikuti oleh seluruh santri dari semua kelas dengan materi kitab Mursyidul Amin yang merupakan rangkuman dari kitab fenomenal karya Imam Al-Ghazali, Ihya’ Ulumiddin. Acara ini diselenggarakan setelah sholat subuh.
Tujuan:
- Menjelaskan bagaimana manusia harus bersikap dalam hidup termasuk cara belajar, ibadah, dan hal-hal lain untuk mendapatkan ridho Tuhan.
- Memberikan nasehat, koreksi pada kondisi obyektif selama 3 hari dalam keseharian di pesantren setelah mendapatkan masukan dari bidang kesantrian agar iklim pesantren dan kehidupan keseharian santri berjalan sesuai dengan visi-misi pesantren.
Format pengajian:
- Pengajian dilaksanakan dengan sistim bandongan yang diawali dengan pembacaan makna kitab oleh santri Ma’had Aly dan kemudian dijelaskan oleh pengasuh.
- Sebelum pengajian dimulai kepengasuhan menerima rekap kondisi santri yang disusun bidang kesantrian.
- Seluruh santri wajib mengikuti pengajian ini dengan presensi yang dikontrol oleh bidang kesantrian.
- Seluruh santri diwajibkan membuat resume yang akan dikoreksi oleh bidang kesantrian.
Materi: materi belajar diambil secara runtut berdasarkan kitab Mursyidul Amin.
Sistem evaluasi:
Untuk pengajian Sabtu pagi, sistem evaluasi yang digunakan adalah penilaian dengan kategori baik, cukup, kurang. Penilaian berdasarkan keaktifan/ kehadiran dan kualitas resume.
2. Istighotsah
Adalah bagian dari kepengasuhan dalam bentuk kegiatan do’a bersama (bacaan istighotsah) yang diikuti oleh seluruh santri, seluruh asatidz dan diselenggarakan setiap hari Rabu setelah shalat Isya’.
Tujuan :
- membiasakan berdo’a kepada santri
- mendorong terbentuknya keseimbangan antara fikir dengan dzikir
Desain kegiatan:
- Setelah selesai dzikir shalat Isya’ seluruh jamaah segera mengambil posisi berkeliling
- Membaca Al Qur’an 30 juz
- Membaca doa Istighotsah
- Membaca Pujian
- Pembagian kue.
Strategi pelaksanaan
Mengingat pentingnya program ini maka untuk mengefektifkan pelaksanaannya :
- ketika masuk waktu maghrib pintu gerbang dikunci untuk menghindari santri yang keluar masuk pondok. Salah satu dari asatidz/ santri yang ditugaskanbertanggungjawab terhadap pintu gerbang
- Setelah selesai shalat Isya’ asatidz keliling ke kamar untuk mengontrol santri yang belum bergabung di masjid
- pelaksanaan Istighotsah dilaksanakan sedemikian rupa tidak terlalu lama karna akanmembuat istighotsah menjadi kurang efektif
3. Tambih Am
Adalah program kepengasuhan yang diselenggarakan setiap bulan sebagai media untuk menyampaikan tausiah Bapak Pengasuh terkait dengan pendidikan di Pesma Al Hikam. Selain itu dalam forum ini juga merupakan media komunikasi antar seluruh civitas di pesma Al Hikam.
Tujuan Tam bih Am
- Menyampaikan tausiah bapak Pengasuh terkait pendidikan di Pesma
- Jembatan komunikasi antar civitas pendidikan di Pesantren : lembaga kepengasuhan, dewan asatidz, organisasi santri dan santri secara umum
Desain kegiatan
- Forum di buka oleh kepala pesantren
- Pemberian materi tentang situasi umum oleh pengasuh dilanjutkan materi dan tausiah tentang pesantren berdasar catatan kondisi (permasalahan/ prestasi) pesantren selama 1 bulan terakhir.
- Diteruskan dialog singkat dengan bapak pengasuh, langsung di moderatori oleh kepala pesantren.
- Apabila Bapak pengasuh harus segera meninggalkan tempat maka digantikan oleh kepala pesantren dan di pandu oleh salah satu asatidz.
- Dalam dialog hendaknya telah dipersiapkan perwakilan dari masing-masing kelas sehingga suasana dialog menjadi tertib dan konstruktif.
- Tambih ini juga berfungsi sebagai komunikasi, evaluasi secaraumum sehingga setiap permasalahan segera bisa ditemukan pemacahannya.
4. Orientasi Santri (Maisa)
Orientasi santri adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Ospam sedangkan porsi kepengasuhan berada pada bagian :
- Penjelasan tentang 3 motto al hikam
- Penjelasan tentang jiwa pesantren (ruh mahad)
- Tausiah pada saat serah terima santri (baiad santri) yang disaksikan oleh wali santri
5. AMT (Achievment Motivation Training)
Adalah salah satu program yang diselenggarakan untuk menggugah semangat, etos meningkatkan motivasi meningkatkan kepekaan akan potensi. Diikuti oleh seluruh santri baru setelah rangkaian Maisa selesai.
Tujuan:
- Menumbuhkan motivasi diri
- Membangun etos kerja
- Mengenali potensi diri dan meneguhkan cita-cita
Format kegiatan:
- AMT ini diselenggarakan oleh asatidz dengan konsep yang sudah direncanakan
- AMT ini menggunakan tenaga profesional yang menguasai teknik AMT
- Wajib diikuti oleh seluruh santri baru dengan biaya yang ditentukan.
6. Konseling/ Pendampingan
Adalah program kepengasuhan berupa pendampingan dan pembinaan kepada santri yang bersifat individual. Secara terjadwal ini dilakukan oleh tenaga psikolog profesional. Akan tetapi secara insidentil bisa dilakukan terutama oleh Pengasuh terhadap santri yang ingin mengkonsultasikan masalahnya.
Sistem evaluasi: secara umum sistem evaluasi untuk kepengasuhan adalah lewat laporan kriteria sikap (baik, cukup, kurang). Dalam beberapa bentuk penilaian : ibadah, sopan santun, ketertiban dll
Evaluasi ini dan dijadikan bahan teguran terhadap santri sebagai bentuk pendampingan dan perhatian pesantren dan akan dilaporkan kepada wali santri