22 Oktober lalu, Organisasi Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang atau yang biasa dikenal dengan OSPAM berhasil menyelenggarakan lomba menulis artikel dalam rangka Semarak Hari Santri 2021. Seperti yang kita ketahui, tahun 2015 lalu Presiden Joko Widodo resmi menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional sebagai wujud kenangan dan penghargaan bagi para pahlawan dari kalangan pesantren yang tergabung dalam resolusi jihad 1945.
Dalam hal ini, OSPAM berpartisipasi merayakan peringatan Hari Santri Nasional 2021 yang bertema “Santri Siaga Jiwa dan Raga” dengan menyelenggarakan perlombaan yang memacu kinerja positif intelektual, riset dan kreatifitas santri dalam menyikapi situasi dan fenomena-fenomena yang terjadi. Hal ini dibuktikan dengan terciptanya karya-karya tulis fantastis dari para santri yang memperkuat eksistensi dan peran pesantren dalam ranah ilmu pengetahuan dan teknologi. Yang mana kompetisi menulis artikel ini mengangkat 5 sub-tema sebagai pemacu kreatifitas para peserta, yakni: 1) Santri Revolusi Industri 4.0, 2) Santri pada masyarakat 5.0, 3) Kesiapan hidup seorang santri, 4) Literasi digital santri, dan 5) Perkembangan pendidikan pesantren.
Pada 31 Oktober, tercatat 10 karya tulis santri yang masuk pada admin panitia. Setelah proses penilaian yang ketat dan memakan waktu yang cukup lama, akhirnya diperoleh tiga nama teratas yang berhak menjuarai kompetisi ini, diantaranya adalah:
- Juara 1 diraih oleh M. Dimas Sulthan Arief penduduk Blok E dengan total perolehan nilai 95, ia berhasil menjuarai kompetisi ini dengan mempersembahkan karya tulisnya yang memang berkonsentrasi sesuai dengan latar belakang pendidikan yang sedang ditempuhnya, yakni jurusan Sosiologi Universitas Brawijaya, yang mana kemudian dikorelasikan dengan kehidupan di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang. Hasil risetnya kemudian dituangkan dalam artikelnya yang berjudul “Penguatan Kelembagaan Sosial di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang (Sebuah Tinjauan Sosiologis)”, dengan begitu santri angkatan Semar ini berhasil menyusun karyanya dengan sagat epic.
- Juara 2 diraih oleh Adjie Sumantri penduduk Blok B, tidak asing dengan nama Adjie dalam berita-berita santri berprestasi? Kali ini ia berhasil menduduki posisi kedua berkat karyanya yang berjudul “Tidak Hanya Mengaji, Santri Juga Harus Jago Teknologi” dengan total perolehan nilai 90. Wah keren ya!
- Juara 3 diraih oleh Emha Ahdan Fahmi Elmuna penduduk Blok H dengan total perolehan nilai 80, santri angkatan 2018 jurusan Teknik Informatika UIN Maliki Malang ini berhasil menduduki posisi ketiga dengan konsentrasinya pada permasalahan-permasalahan dalam proses pembelajaran selama di pesantren, ia menuangkan ide-ide dan solusi dalam karyanya yang berjudul “Model Problem Based Learning dan Media E-Learning untuk Melatih Soft Skill Santri di Pesantren Mahasiswa”, super badasss!
Karya-karya para juara kita di atas dapat kita akses, baca dan pelajari bersama melalui link berikut:
- JUARA 1: Peguatan Kelembagaan Sosial di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang (Sebuah Tinjauan Sosiologis) https://alhikam.ac.id/berita/detail/penguatan-kelembagaan-sosial-di-pesantren-mahasiswa-alhikam-malang-sebuah-tinjauan-sosiologis
- JUARA 2: Tidak Hanya Mengaji, Santri Juga Harus Jago Teknologi https://alhikam.ac.id/berita/detail/tidak-hanya-mengaji-santri-juga-harus-jago-teknologi
- JUARA 3: Model Problem Based Learning dan Media E-Learning untuk Melatih Soft Skill Santri di Pesantren Mahasiswa https://alhikam.ac.id/berita/detail/model--media-yang-tepat-untuk-melatih-soft-skill-santri
Dengan prestasi-prestasi dan kecakapan para santri dalam menganalisis problem-problem kehidupan, Al-Hikam percaya dapat menyiapkan dan terus mendampingi para santri untuk melaksanakan pengabdian melalui amaliah-amaliah agama yang seimbang dengan prestasi ilmiah di bidangnya masing-masing, dimana kebiasaan ini lah yang akan mengantarkannya pada kesiapan hidup untuk menjadi khoirunnas ‘anfauhum linnas yang sesungguhnya.
Penulis: Syarifah
Pondok Pesantren Al-Hikam resmi berdiri pada 17 Ramadan 1413 bertepatan dengan 21 Maret 1992. Sebagai pelopor pesantren khusus mahasiswa, lembaga pendidikan Islam ini memiliki tujuan memadukan dimensi positif perguruan tinggi yang menekankan pada ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dimensi positif pesantren yang akan menjadi tempat penempaan kepribadian dan moral yang benar. 
